May 5, 2025
Laptop baru
Cerita ini sempat saya share di Threads, tapi kali ini saya coba cerita versi lengkapnya.
4 bulan lalu–tepatnya sekitar tanggal 26 Januari, saya meng-upgrade RAM laptop Lenovo saya untuk kedua kalinya. Laptop yang saya beli di tahun 2020 itu kini makin ngos-ngosan dibawa ngoding: gampang panas, kipas berisik, ngelag kalau ngoding sambil buka tab Firefox cukup banyak.
Harapannya, dengan tambah RAM, sobat saya yang satu ini masih bisa sedikit lebih ngebut buat bantu saya cari cuan lebih lama lagi.
Tapi, tiga bulan kemudian sobat saya ini menyerah. Tepatnya, tanggal 26 April kemarin, ketika saya berencana untuk stay di rumah orang tua saya selang beberapa hari setelah saya dan keluarga liburan sejenak ke kota Garut.
Padahal, sebelum berangkat liburan, saya masih bisa ngoding untuk enhance fitur sembunyikan nominal transaksi di Wang. Tapi, sesampainya di rumah orang tua, tiba-tiba lampu indikatornya mati. Padahal, baterainya masih cukup banyak, dan saya nggak mematikan laptop ketika hendak berangkat, hanya di-sleep saja.
Saya udah feeling, ini pasti kena motherboardnya. Untuk memastikan, sebelum berangkat ke Garut, saya mengunjungi tempat service laptop terdekat.
Setelah selesai liburan, saya langsung mengunjungi tempat service laptop. Benar aja, motherboardnya kena. Kata kang service, masih bisa diperbaiki, tapi perlu waktu beberapa minggu, dan belum tentu berhasil.
Saya memilih untuk merelakan sobat saya ini. Bukan merelakan juga sih. Lebih tepatnya, memilih untuk membeli laptop baru ketimbang harus memperbaikinya saat itu juga. Karena, saya perlu untuk kerja besok harinya.
Biar nanti kalau sudah ada rezeki lagi, saya bawa ke tempat service supaya kalau memang masih bisa di-service, saya masih tetap bisa kerja di laptop baru. Lagi pula, wacana ganti laptop ini memang sudah saya rencanakan lama sekali, tapi harus mundur terus karena satu dan lain hal.
You served me well (2020 - 2025)
Sorenya, saya langsung menuju toko komputer terdekat. Toko komputer ini bisa dibilang yang paling lengkap di kota kelahiran saya. Setelah mencari model laptop yang sesuai budget, pilihan saya jatuh kepada Axioo Hype 5, dengan prosesor AMD Ryzen 5 7430U dan RAM 16GB DDR4 yang dapat diupgrade hingga 64GB, katanya.
Halo, sobat baru
Spek ini di atas spek sobat lama saya. Meskipun prosesornya sama-sama AMD Ryzen 5 dan RAM-nya DDR4, perbedaannya cukup signifikan. Wajar saja sih, karena laptop Axioo ini baru rilis beberapa tahun yang lalu, jadi arsiktekturnya lebih canggih dari laptop Lenovo saya yang dirilis tahun 2019 lalu.
Langsung install Ubuntu Mate
Saya udah nggak sreg Windows dari dulu. Di laptop Lenovo saya, malah saya uninstall Windows dan full pakai Ubuntu Mate. Saya tulis di sini. Makanya, selain beli laptop, saya juga beli 1 USB untuk membuat bootable disk Ubuntu Mate.
Kenapa Ubuntu Mate? Karena Ubuntu ini packagenya cukup lengkap. Cocok bagi saya yang nggak mau ribet install dependensi dengan cara build secara manual dari source-nya. DE (Desktop Environment) Mate karena cukup ringan, simpel, dan tampilannya cukup oke lah. Cocok buat saya yang pengen satset tanpa kebanyakan animasi transisi.
What’s next?
Masih tetap ngoding dan bikin produk-produk baru di sela-sela waktu saya kerja full-time. Dan oh, sepertinya saya juga akan beli beberapa sticker programming untuk ditempel di belakang layar. Biar keliatan aja kalau saya ini programmer, hehehe.